Pendahuluan: Memahami Esensi Pengasihan yang Sejati
Dalam pencarian akan makna dan tujuan hidup, manusia seringkali mendambakan kebahagiaan, kedamaian, dan penerimaan dari sesama. Salah satu konsep yang kerap muncul dalam berbagai budaya dan tradisi, khususnya di Indonesia, adalah pengasihan. Namun, apa sebenarnya pengasihan itu? Dan bagaimana kita dapat menemukan pengasihan paling mustajab yang benar-benar memberikan dampak positif dan berkelanjutan dalam hidup?
Secara umum, pengasihan dipahami sebagai upaya untuk membangkitkan aura positif dalam diri, meningkatkan daya tarik alami, serta menumbuhkan rasa kasih sayang dan welas asih, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Ini bukan sekadar tentang memikat lawan jenis atau mendapatkan keuntungan instan, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan pengembangan diri yang mendalam untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dicintai, dan lebih dihormati.
Istilah "mustajab" sendiri mengandung arti sangat manjur, efektif, dan segera terkabul. Maka dari itu, ketika kita berbicara tentang pengasihan paling mustajab, kita tidak sedang mencari jalan pintas atau mantra instan yang bersifat magis semata. Sebaliknya, kita mencari serangkaian amalan, sikap, dan pola pikir yang selaras dengan hukum alam dan prinsip ilahi, yang secara konsisten mampu menghasilkan perubahan positif dalam interaksi sosial, hubungan pribadi, dan bahkan keberuntungan hidup secara keseluruhan.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek pengasihan, dari perspektif spiritual hingga psikologis, serta memberikan panduan komprehensif mengenai amalan-amalan yang terbukti mustajab. Kita akan menelusuri bagaimana membangkitkan energi positif dari dalam diri, memahami peran keyakinan dan niat, serta mempraktikkan pengasihan yang etis dan bertanggung jawab. Mari kita mulai perjalanan ini untuk menemukan rahasia di balik pengasihan paling mustajab yang akan mengubah hidup Anda menjadi lebih harmonis dan penuh cinta.
Mitos dan Realita tentang Pengasihan
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk meluruskan beberapa mitos dan kesalahpahaman umum seputar pengasihan. Banyak orang yang masih mengaitkan pengasihan dengan hal-hal mistis, perdukunan, atau bahkan sihir hitam. Pandangan seperti ini seringkali muncul karena kurangnya pemahaman yang benar dan pengalaman negatif yang didapat dari praktik-praktik yang menyimpang.
Pengasihan Bukanlah Sihir atau Pemaksaan
Mitos yang paling sering terdengar adalah bahwa pengasihan adalah ilmu untuk memanipulasi atau memaksa kehendak orang lain agar mencintai kita. Ini adalah pandangan yang keliru dan berbahaya. Pengasihan paling mustajab tidak akan pernah melibatkan pemaksaan kehendak atau pelanggaran hak asasi manusia. Energi kasih sayang sejati adalah energi yang membebaskan, bukan mengikat. Jika ada praktik yang mengklaim bisa memaksa seseorang jatuh cinta, itu bukanlah pengasihan yang sejati, melainkan bentuk manipulasi yang berpotensi merusak, baik bagi pelaku maupun korban.
Realitanya, pengasihan sejati berfokus pada transformasi internal. Ia adalah proses membersihkan diri dari energi negatif, memperbaiki kepribadian, meningkatkan empati, dan memancarkan aura positif yang alami. Ketika Anda menjadi pribadi yang lebih baik, lebih damai, dan lebih tulus, secara otomatis Anda akan menarik orang-orang baik ke dalam hidup Anda. Ini adalah prinsip universal: energi yang Anda pancarkan akan kembali kepada Anda.
Pengasihan Bukan Sekadar Mantra Instan
Mitos lain adalah anggapan bahwa pengasihan cukup dilakukan dengan membaca mantra atau jampi-jampi tertentu lalu seketika masalah percintaan akan selesai. Meskipun ada amalan-amalan lisan atau wirid yang memiliki kekuatan spiritual, namun efektivitasnya sangat bergantung pada niat, keyakinan, dan konsistensi pelakunya. Pengasihan bukanlah 'obat' instan yang bisa menyembuhkan semua masalah tanpa usaha. Ini adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir.
Realitanya, pengasihan paling mustajab membutuhkan komitmen jangka panjang. Ini melibatkan perubahan gaya hidup, perbaikan akhlak, penempaan spiritual, dan kesabaran. Mantra atau doa hanyalah salah satu komponen, yang harus didukung oleh tindakan nyata dan perubahan perilaku. Tanpa landasan ini, amalan apapun akan kurang efektif atau bahkan tidak memberi hasil sama sekali.
Pengasihan untuk Kebaikan Universal
Banyak yang membatasi pengasihan hanya untuk urusan romansa atau daya tarik lawan jenis. Padahal, cakupan pengasihan jauh lebih luas. Pengasihan yang sejati dapat diterapkan untuk menarik:
- Hubungan Sosial yang Harmonis: Disenangi oleh teman, keluarga, dan rekan kerja.
- Kesuksesan Profesional: Dihormati atasan, dipercaya bawahan, disukai klien.
- Kedamaian Batin: Mampu memaafkan, berempati, dan menjaga hati tetap bersih.
- Perlindungan Diri: Aura positif yang kuat dapat menjadi "perisai" dari energi negatif.
- Kesehatan Fisik dan Mental: Hati yang damai berpengaruh pada kesehatan tubuh.
Dengan memahami realita ini, kita dapat mendekati pengasihan dengan pikiran yang lebih terbuka, niat yang lebih murni, dan harapan yang lebih realistis. Ini adalah langkah pertama menuju menemukan pengasihan paling mustajab yang benar-benar bisa memberdayakan hidup kita.
Prinsip Dasar Pengasihan yang Mustajab
Untuk mencapai tingkat pengasihan yang mustajab, ada beberapa prinsip fundamental yang harus dipahami dan diterapkan. Prinsip-prinsip ini menjadi fondasi bagi setiap amalan dan tindakan yang kita lakukan.
1. Niat yang Murni dan Tulus
Segala sesuatu dimulai dari niat. Dalam konteks pengasihan, niat yang murni dan tulus adalah kunci. Jika niat Anda adalah untuk memanipulasi, membalas dendam, atau hanya untuk kesenangan sesaat, maka energi yang dihasilkan akan bersifat negatif dan tidak akan membawa kebaikan jangka panjang. Sebaliknya, niat yang tulus untuk mencari kebahagiaan, harmoni, untuk membina hubungan yang baik, atau untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sesama, akan menarik energi positif yang kuat.
"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya." - Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.
Niatkan untuk mendapatkan ridha Tuhan, untuk memperbaiki diri, dan untuk menyebarkan kasih sayang. Niat seperti ini adalah pondasi pengasihan paling mustajab.
2. Keyakinan Penuh (Iman dan Yakin)
Keyakinan adalah daya dorong spiritual yang sangat kuat. Tanpa keyakinan bahwa apa yang Anda lakukan akan berhasil dan bahwa Tuhan akan mengabulkan doa-doa Anda, amalan apapun akan terasa hampa. Keyakinan bukan hanya tentang percaya pada kekuatan doa atau mantra, tetapi juga percaya pada potensi diri dan kebaikan alam semesta.
- Yakin pada Kekuatan Ilahi: Percayalah bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur segala sesuatu, dan bahwa dengan izin-Nya, apa yang Anda harapkan dapat terwujud.
- Yakin pada Diri Sendiri: Percayalah bahwa Anda pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan, dan bahwa Anda memiliki kemampuan untuk menariknya.
- Yakin pada Proses: Pahami bahwa hasil tidak selalu instan. Keyakinan akan membantu Anda tetap sabar dan istiqamah dalam beramal.
3. Konsistensi (Istiqamah)
Pengasihan bukanlah proyek sekali jadi. Ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan konsistensi atau istiqamah. Melakukan amalan secara rutin, menjaga sikap positif setiap hari, dan terus-menerus memperbaiki diri adalah kunci. Hasil yang mustajab seringkali datang dari usaha yang konsisten dan tidak kenal menyerah.
Contohnya, jika Anda memilih untuk membaca wirid tertentu, lakukanlah setiap hari pada waktu yang sama. Jika Anda ingin memperbaiki diri, jadikan kebaikan itu sebagai kebiasaan sehari-hari. Konsistensi menunjukkan kesungguhan dan membangun energi positif yang berakumulasi seiring waktu.
4. Kesabaran dan Tawakal
Sabar adalah kunci dari segala keberhasilan. Dalam konteks pengasihan, sabar berarti mampu menunggu hasil dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Tawakal adalah menyerahkan segala hasil kepada kehendak Tuhan setelah melakukan upaya terbaik.
- Sabar dalam Proses: Jangan mudah putus asa jika hasil tidak langsung terlihat. Pengasihan sejati membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil.
- Sabar dalam Ujian: Terkadang, proses pengasihan akan diuji dengan tantangan. Tetaplah sabar dan percaya bahwa setiap ujian memiliki hikmahnya.
- Tawakal setelah Berusaha: Setelah melakukan semua amalan dan upaya, serahkan hasilnya kepada Tuhan. Yakinlah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kebaikan Anda.
5. Bersyukur dan Ikhlas
Rasa syukur dan keikhlasan adalah magnet untuk menarik lebih banyak kebaikan. Bersyukur atas apa yang telah Anda miliki akan membuka pintu keberkahan yang lebih besar. Ikhlas dalam beramal berarti melakukan segala sesuatu hanya karena Allah, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
- Syukur atas Setiap Pencapaian: Sekecil apapun perubahan positif yang Anda rasakan, syukuri. Ini akan memperkuat energi positif Anda.
- Ikhlas dalam Memberi: Berilah kasih sayang, bantuan, atau kebaikan tanpa pamrih. Keikhlasan ini akan kembali kepada Anda dalam bentuk yang tidak terduga.
- Ikhlas menerima Hasil: Apapun hasilnya, terimalah dengan ikhlas. Ini akan menjaga hati Anda tetap damai dan terhindar dari kekecewaan.
Dengan memegang teguh prinsip-prinsip ini, Anda sedang membangun fondasi yang kokoh untuk mempraktikkan pengasihan paling mustajab yang membawa berkah dan kebaikan dalam hidup Anda.
Pengasihan dalam Perspektif Islam: Amalan Paling Mustajab
Dalam ajaran Islam, konsep pengasihan sangat selaras dengan prinsip-prinsip kasih sayang, kebaikan, dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Istilah "pengasihan" dalam Islam lebih dikenal sebagai usaha untuk menumbuhkan mahabbah (cinta kasih), menciptakan aura positif, serta memohon pertolongan Allah agar dicintai dan diterima oleh sesama makhluk-Nya, bahkan seluruh alam. Ini bukan tentang mantra atau jimat, melainkan tentang doa, dzikir, perbaikan akhlak, dan ketaatan kepada perintah-Nya.
1. Doa Sebagai Senjata Mukmin
Doa adalah inti dari setiap usaha dalam Islam. Untuk pengasihan paling mustajab, doa menjadi sarana utama untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan pancaran aura yang menyenangkan, hati yang penuh kasih, dan diterima oleh banyak orang. Berikut adalah beberapa amalan doa yang sangat dianjurkan:
a. Doa Nabi Yusuf AS
Nabi Yusuf AS dikenal dengan ketampanan dan karisma yang luar biasa, sehingga banyak wanita terpikat padanya. Doa ini adalah salah satu yang paling populer untuk memancarkan aura pengasihan. Meskipun ayat ini tidak secara langsung diucapkan Nabi Yusuf untuk pengasihan, namun ayat ini menggambarkan keindahan wajahnya yang dicintai dan dihormati.
"Bismillahirrahmanirrahim. Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr. Wa maa adraaka ma lailatul qadr. Lailatul qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi-idzni rabbihim min kulli amr. Salaamun hiya hattaa matla'il fajr. (Surah Al-Qadr)"
Setelah membaca Surah Al-Qadr, lanjutkan dengan doa:
"Allahumma ja'alni nuuru Yusufa ala wajhi, fa man raani yuhibbuni hubban."
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah cahaya Nabi Yusuf pada wajahku, siapa saja yang melihatku akan mencintaiku dengan sepenuh hati."
Cara Mengamalkan:
- Baca Surah Al-Qadr satu kali, lalu lanjutkan dengan doa di atas.
- Amalkan setiap selesai shalat fardhu, atau minimal setelah shalat Subuh dan Maghrib.
- Usapkan kedua telapak tangan ke wajah setelah membaca doa.
- Lakukan dengan niat yang tulus dan keyakinan penuh bahwa Allah SWT akan mengabulkan.
b. Doa Nabi Daud AS
Nabi Daud AS memiliki suara yang indah dan mampu meluluhkan hati bahkan besi. Doa ini memohon agar diberikan hati yang lembut dan dicintai.
"Allahumma layyinli qolbahu (sebut nama target jika ada, atau cukup 'man ahbabta' - orang yang kucintai) kama layyanta Hadidalid Dawooda. Allahumma allif baina qulubina kama allafta baina Adam wa Hawa, wa kama allafta baina Musa wa Harun, wa kama allafta baina Muhammad wa Khadijah, wa kama allafta baina Ibrahim wa Sarah."
Artinya: "Ya Allah, lembutkanlah hatinya (hati orang yang kucintai) sebagaimana Engkau melembutkan besi untuk Nabi Daud. Ya Allah, satukanlah hati kami sebagaimana Engkau menyatukan hati Adam dan Hawa, sebagaimana Engkau menyatukan hati Musa dan Harun, sebagaimana Engkau menyatukan hati Muhammad dan Khadijah, dan sebagaimana Engkau menyatukan hati Ibrahim dan Sarah."
Cara Mengamalkan:
- Dibaca setiap selesai shalat fardhu.
- Jika ada target spesifik, sebutkan namanya. Jika tidak, niatkan untuk kebaikan hubungan secara umum.
c. Ayat Kursi
Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Quran yang memiliki banyak keutamaan, termasuk perlindungan dan pembuka aura positif. Dengan membacanya secara rutin, hati akan menjadi lebih tenang, wajah memancarkan cahaya, dan energi negatif menjauh.
"Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatun wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih. Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhithuuna bi syai-in min 'ilmihii illaa bi maa syaa-a. Wasi'a Kursiyyuhus samaawaati wal ardh. Wa laa ya-uduhuu hifzhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adzhiim."
Cara Mengamalkan:
- Baca setiap selesai shalat fardhu, terutama sebelum tidur dan setelah shalat Subuh.
- Niatkan untuk perlindungan, ketenangan hati, dan memancarkan aura positif.
2. Dzikir dan Asmaul Husna
Dzikir adalah mengingat Allah SWT, dan Asmaul Husna adalah nama-nama indah Allah yang memiliki kekuatan spiritual luar biasa. Mengamalkan dzikir dan Asmaul Husna yang relevan dapat menjadi pengasihan paling mustajab.
a. Dzikir "Ya Wadud"
Nama Allah "Al-Wadud" berarti Maha Mencintai. Mendzikirkan nama ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang di hati, serta menarik cinta dari orang lain.
"Ya Wadud" (Wahai Dzat Yang Maha Mencintai)
Cara Mengamalkan:
- Dibaca sebanyak 1000 kali setelah shalat Isya atau shalat Hajat, secara rutin.
- Niatkan untuk menumbuhkan cinta kasih di hati dan menarik mahabbah dari orang lain.
- Fokus pada makna nama "Al-Wadud" dan rasakan energi kasih sayang mengisi hati.
b. Dzikir "Ya Rahman Ya Rahim"
Nama "Ar-Rahman" (Maha Pengasih) dan "Ar-Rahim" (Maha Penyayang) adalah inti dari segala rahmat. Mendzikirkannya dapat melembutkan hati, baik hati sendiri maupun orang lain, serta menarik rahmat dan kasih sayang Allah.
"Ya Rahman Ya Rahim"
Cara Mengamalkan:
- Dibaca sebanyak 100 kali setiap selesai shalat fardhu.
- Resapi makna kasih sayang dan rahmat Allah.
c. Dzikir "Hasbunallah Wanikmal Wakil"
Dzikir ini berarti "Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Dia sebaik-baik pelindung." Meskipun bukan secara langsung doa pengasihan, dzikir ini menumbuhkan ketenangan, tawakal, dan keyakinan penuh pada Allah. Hati yang tenang dan yakin akan memancarkan aura positif yang kuat, secara tidak langsung menjadi bagian dari pengasihan paling mustajab.
"Hasbunallah Wanikmal Wakil, Nikmal Maula Wanikman Nasir"
Cara Mengamalkan:
- Dibaca sebanyak mungkin, terutama saat menghadapi kesulitan atau kecemasan.
- Niatkan untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah dan memohon perlindungan-Nya.
3. Shalat dan Ibadah Khusus
Shalat adalah tiang agama dan koneksi terkuat seorang hamba dengan Tuhannya. Beberapa shalat sunnah memiliki keutamaan khusus dalam memohon hajat, termasuk hajat pengasihan.
a. Shalat Tahajjud
Shalat Tahajjud adalah shalat sunnah yang dilakukan di sepertiga malam terakhir. Waktu ini adalah waktu paling mustajab untuk berdoa, karena pada saat itu Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Cara Mengamalkan:
- Bangun di sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 02.00-04.00 WIB).
- Lakukan shalat Tahajjud minimal 2 rakaat.
- Setelah shalat, panjatkan doa dengan penuh kerendahan hati, memohon pengasihan, kelembutan hati, dan agar dicintai oleh Allah dan makhluk-Nya.
- Sertakan permohonan maaf atas dosa-dosa dan puji-pujian kepada Allah.
b. Shalat Hajat
Shalat Hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan ketika seseorang memiliki hajat atau keinginan tertentu yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Ini sangat relevan untuk memohon pengasihan paling mustajab.
Cara Mengamalkan:
- Lakukan 2 atau 4 rakaat Shalat Hajat kapan saja (kecuali waktu-waktu terlarang).
- Setelah shalat, perbanyak istighfar, shalawat, lalu panjatkan doa hajat Anda dengan spesifik.
- Sebutkan hajat pengasihan Anda dengan jelas, misalnya: "Ya Allah, lembutkanlah hati (nama orang) agar mencintaiku karena-Mu," atau "Ya Allah, pancarkanlah aura positif pada diriku agar aku dicintai dan diterima dengan baik oleh sesama."
c. Membaca Al-Quran, Terutama Surah Yusuf dan Thaha
Al-Quran adalah cahaya dan petunjuk. Membaca Al-Quran secara rutin dapat menenangkan hati, membersihkan jiwa, dan memancarkan nur (cahaya) pada wajah. Beberapa surah bahkan memiliki keutamaan khusus untuk pengasihan:
- Surah Yusuf: Dikenal dengan kisah Nabi Yusuf yang dikaruniai ketampanan dan daya tarik luar biasa. Membaca dan merenungkan Surah Yusuf dapat membantu memancarkan aura positif.
- Surah Thaha Ayat 39: Ayat ini menceritakan tentang Allah yang menumbuhkan rasa cinta pada Nabi Musa AS.
- Baca Surah Yusuf secara rutin, minimal satu kali seminggu.
- Amalkan Surah Thaha ayat 39 ini, terutama setelah shalat Subuh dan Maghrib, sambil diniatkan untuk pengasihan.
- Resapi makna ayat dan yakinlah akan kekuatan Allah dalam menumbuhkan mahabbah.
"Wa alqaitu 'alaika mahabbatan minnii walitushna'a 'alaa 'ainii."
Artinya: "Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku." (QS Thaha: 39)
Cara Mengamalkan:
4. Perbaikan Akhlak dan Amal Kebaikan
Tidak ada pengasihan yang lebih mustajab daripada memiliki akhlak mulia dan senantiasa berbuat kebaikan. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal ini, beliau dicintai oleh seluruh umat karena akhlaknya yang agung.
- Jujur dan Amanah: Orang yang jujur akan selalu dipercaya dan dihormati.
- Sabar dan Pemaaf: Sifat sabar dan mudah memaafkan akan melapangkan hati dan menarik simpati.
- Dermawan dan Suka Menolong: Orang yang suka memberi dan menolong tanpa pamrih akan selalu disenangi dan didoakan kebaikannya.
- Lemah Lembut dan Berkata Baik: Ucapan yang santun dan perilaku yang lemah lembut adalah magnet pengasihan. Hindari perkataan kasar atau menyakitkan.
- Menjaga Kebersihan Diri dan Penampilan: Kebersihan adalah sebagian dari iman. Penampilan yang rapi dan bersih akan menambah rasa percaya diri dan menarik pandangan positif.
- Sedekah: Bersedekah membersihkan harta dan jiwa, serta mendatangkan keberkahan dan meluluhkan hati banyak orang. Sedekah juga menjadi penyebab doa lebih mudah diijabah.
Mengamalkan poin-poin ini adalah inti dari pengasihan paling mustajab dalam Islam, karena ia selaras dengan tuntunan syariat dan membawa keberkahan dari Allah SWT.
Pengasihan dari Sudut Pandang Psikologis dan Pengembangan Diri
Selain amalan spiritual, pengasihan paling mustajab juga sangat bergantung pada aspek psikologis dan pengembangan diri. Menjadi pribadi yang menarik, percaya diri, dan memiliki empati adalah fondasi penting untuk dicintai dan diterima oleh lingkungan.
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri (Self-Confidence)
Orang yang percaya diri cenderung memancarkan aura positif yang menarik. Kepercayaan diri bukanlah kesombongan, melainkan keyakinan pada kemampuan dan nilai diri sendiri.
- Terima Diri Apa Adanya: Kenali kelebihan dan kekurangan Anda. Jangan membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan.
- Fokus pada Kekuatan: Kembangkan bakat dan kemampuan Anda. Ini akan meningkatkan rasa bangga pada diri sendiri.
- Jaga Penampilan Diri: Pakaian yang rapi, bersih, dan sesuai akan meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri. Ingat, ini bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri.
- Postur Tubuh yang Baik: Berjalan tegak, tatapan mata yang ramah, dan senyum yang tulus dapat mengubah persepsi orang lain terhadap Anda.
- Kembangkan Keterampilan Sosial: Belajar berkomunikasi secara efektif, menjadi pendengar yang baik, dan menunjukkan minat tulus pada orang lain.
2. Empati dan Kemampuan Mendengarkan
Orang yang mampu berempati dan mendengarkan dengan baik akan merasa dihargai dan dipahami. Ini adalah salah satu magnet pengasihan terkuat.
- Letakkan Diri pada Posisi Orang Lain: Cobalah memahami perasaan dan perspektif orang lain sebelum menghakimi.
- Dengarkan dengan Aktif: Berikan perhatian penuh saat orang lain berbicara. Ajukan pertanyaan klarifikasi dan tunjukkan bahwa Anda peduli.
- Hindari Memotong Pembicaraan: Biarkan orang lain menyelesaikan pikirannya sebelum Anda merespons.
- Validasi Perasaan Orang Lain: Tunjukkan bahwa Anda memahami emosi mereka, meskipun Anda tidak setuju dengan tindakannya.
3. Komunikasi Efektif dan Positif
Cara kita berkomunikasi sangat mempengaruhi bagaimana orang lain merespons kita. Komunikasi yang efektif adalah bagian integral dari pengasihan paling mustajab.
- Gunakan Kata-kata Positif: Hindari mengeluh, mengkritik, atau menyebarkan gosip. Fokus pada hal-hal baik.
- Berikan Pujian Tulus: Hargai dan puji orang lain atas usaha atau pencapaian mereka.
- Jaga Kontak Mata: Menunjukkan ketulusan dan kepercayaan.
- Gunakan Bahasa Tubuh Terbuka: Hindari melipat tangan atau membuat jarak. Tunjukkan bahwa Anda mudah didekati.
- Senyum Tulus: Senyum adalah bahasa universal kasih sayang yang dapat meluluhkan hati banyak orang.
4. Mengendalikan Emosi Negatif
Kemarahan, kecemburuan, dendam, dan rasa tidak aman adalah emosi negatif yang dapat memancarkan aura buruk dan menjauhkan orang. Belajar mengelola emosi ini sangat penting.
- Latihan Mindfulness dan Meditasi: Membantu Anda menyadari dan menerima emosi tanpa reaktif.
- Salurkan Emosi dengan Sehat: Olahraga, menulis jurnal, atau berbicara dengan orang terpercaya.
- Belajar Memaafkan: Baik memaafkan orang lain maupun diri sendiri. Dendam adalah beban yang akan merusak aura Anda.
- Pikirkan Dampak Jangka Panjang: Sebelum merespons dalam kemarahan, pikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi.
5. Pengembangan Diri Berkelanjutan
Orang yang terus belajar dan tumbuh adalah orang yang menarik. Keingintahuan, semangat belajar, dan kemampuan beradaptasi membuat Anda selalu menarik untuk diajak berinteraksi.
- Baca Buku, Pelajari Keterampilan Baru: Perluas wawasan Anda.
- Cari Pengalaman Baru: Keluar dari zona nyaman Anda.
- Refleksi Diri Secara Rutin: Evaluasi perilaku Anda dan identifikasi area yang perlu diperbaiki.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologis dan pengembangan diri ini bersama dengan amalan spiritual, Anda akan menciptakan resonansi energi positif yang holistik, menjadikan upaya pengasihan paling mustajab Anda jauh lebih efektif dan bermakna.
Etika dan Tanggung Jawab dalam Mengamalkan Pengasihan
Meskipun kita mencari pengasihan paling mustajab untuk kebaikan, sangat penting untuk selalu menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab. Kekuatan pengasihan, baik spiritual maupun personal, harus digunakan dengan bijak dan untuk tujuan yang benar.
1. Niatkan untuk Kebaikan dan Keridhaan Ilahi
Seperti yang telah disebutkan, niat adalah fondasi. Pastikan niat Anda murni:
- Untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.
- Untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.
- Untuk mendapatkan ridha Allah SWT dalam setiap interaksi.
- Bukan untuk memanipulasi, merugikan orang lain, atau meraih keuntungan yang tidak sah.
2. Hindari Pemaksaan Kehendak
Pengasihan sejati adalah tentang menarik kebaikan dan kasih sayang secara alami, bukan memaksa seseorang untuk mencintai Anda. Cinta sejati tumbuh dari keikhlasan dan pilihan bebas. Jika Anda mencoba menggunakan pengasihan untuk memanipulasi seseorang agar mencintai Anda di luar kehendaknya, itu bukanlah pengasihan yang benar dan hasilnya tidak akan berkah serta berpotensi membawa dampak negatif di kemudian hari.
"Tidak ada paksaan dalam agama." - QS. Al-Baqarah: 256. Prinsip ini dapat diperluas dalam konteks hubungan manusia, di mana cinta dan kasih sayang sejati tidak dapat dipaksakan.
3. Fokus pada Perbaikan Diri Sendiri
Inti dari pengasihan paling mustajab adalah transformasi diri. Daripada berfokus pada mengubah orang lain, fokuslah pada menjadi versi terbaik dari diri Anda. Ketika Anda memperbaiki diri, membersihkan hati, dan memancarkan energi positif, orang-orang baik akan tertarik secara alami. Ini adalah pengasihan yang paling otentik dan berkelanjutan.
4. Jangan Melanggar Hak dan Privasi Orang Lain
Penggunaan nama atau informasi pribadi orang lain dalam doa atau amalan harus dilakukan dengan penuh hormat dan niat baik. Hindari mengamalkan pengasihan yang bertujuan untuk mengetahui rahasia pribadi, memata-matai, atau mengganggu kehidupan orang lain.
5. Bersyukur atas Setiap Hasil
Apapun hasil yang Anda dapatkan dari amalan pengasihan, terimalah dengan rasa syukur. Jika hasilnya sesuai harapan, bersyukurlah kepada Allah. Jika belum, tetap bersabar, introspeksi, dan terus berusaha memperbaiki diri. Mungkin ada hikmah di balik hasil yang belum sesuai keinginan Anda. Ini adalah bagian dari tawakal.
6. Jaga Kerahasiaan Amalan (Jika Diperlukan)
Beberapa orang merasa lebih nyaman jika amalan spiritual mereka tidak diumbar. Jika Anda merasa demikian, jagalah kerahasiaan amalan Anda. Ini bukan berarti bersembunyi, melainkan menjaga kesucian niat dan menghindari riya' (pamer) atau godaan untuk membandingkan diri dengan orang lain.
Dengan menerapkan etika dan tanggung jawab ini, Anda tidak hanya akan mencapai pengasihan paling mustajab, tetapi juga menjaga integritas diri dan keberkahan dari setiap upaya yang Anda lakukan.
Strategi Holistik untuk Pengasihan Paling Mustajab
Untuk mencapai tingkat pengasihan yang benar-benar mustajab dan berkelanjutan, kita perlu mengadopsi pendekatan yang holistik, yang mencakup dimensi spiritual, mental, emosional, dan fisik. Ini bukan hanya tentang melakukan satu amalan tertentu, tetapi tentang menjadi pribadi yang selaras dan memancarkan kebaikan dari setiap aspek kehidupan.
1. Keseimbangan Spiritual: Memperkuat Hubungan dengan Tuhan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, fondasi utama pengasihan adalah hubungan kita dengan Sang Pencipta. Semakin dekat kita dengan Allah, semakin terpancar pula nur ilahi dalam diri kita, yang secara otomatis akan menarik kebaikan.
- Menjaga Shalat Fardhu: Ini adalah kewajiban dan tiang agama. Menjalankannya dengan khusyuk akan menenangkan hati dan membersihkan jiwa.
- Memperbanyak Shalat Sunnah: Tahajjud, Dhuha, Hajat, Rawatib. Setiap shalat sunnah adalah investasi spiritual yang memperkaya batin.
- Dzikir dan Wirid Rutin: Jadikan dzikir sebagai bagian tak terpisahkan dari hari-hari Anda. Hati yang selalu mengingat Allah adalah hati yang damai.
- Membaca dan Merenungkan Al-Quran: Al-Quran adalah obat bagi hati. Bacalah dengan tadabbur (perenungan) untuk memahami maknanya.
- Puasa Sunnah: Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidh (tanggal 13, 14, 15 Hijriah). Puasa tidak hanya menyehatkan fisik tetapi juga melatih kesabaran, pengendalian diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini adalah sarana pengasihan paling mustajab karena melatih keikhlasan.
- Memperbanyak Istighfar: Memohon ampun kepada Allah membersihkan hati dari dosa dan noda, sehingga aura positif dapat terpancar lebih jelas.
- Sedekah dan Kebaikan kepada Sesama: Berbagi rezeki dan membantu orang lain adalah bentuk syukur dan akan mendatangkan keberkahan.
2. Keseimbangan Mental dan Emosional: Mengelola Pikiran dan Perasaan
Pikiran dan perasaan kita memiliki dampak besar pada energi yang kita pancarkan. Mengelola keduanya dengan baik adalah kunci pengasihan paling mustajab.
- Berpikir Positif (Positive Affirmation): Latih diri untuk selalu melihat sisi baik dari setiap situasi. Ulangi afirmasi positif seperti "Aku adalah pribadi yang penuh kasih dan dicintai," atau "Aku menarik kebaikan dan harmoni."
- Visualisasi: Bayangkan diri Anda dikelilingi oleh cahaya yang indah, berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, dan merasakan cinta serta kebahagiaan. Visualisasi ini membantu memprogram pikiran bawah sadar Anda.
- Mengatasi Kecemasan dan Ketakutan: Kenali sumber kecemasan Anda dan cari cara sehat untuk mengatasinya, baik melalui doa, meditasi, atau konsultasi. Kecemasan dapat menghambat aura positif.
- Mengembangkan Kecerdasan Emosional: Kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri serta mengenali emosi orang lain. Ini penting untuk membangun hubungan yang kuat.
- Memaafkan: Baik memaafkan orang lain maupun diri sendiri. Menyimpan dendam dan kepahitan hanya akan meracuni jiwa dan menghalangi pancaran pengasihan.
3. Keseimbangan Sosial: Membangun Interaksi yang Bermakna
Pengasihan terwujud dalam interaksi kita dengan orang lain. Dengan membangun interaksi yang bermakna, kita secara alami menarik kebaikan.
- Jadilah Pendengar yang Baik: Orang suka berbicara tentang diri mereka. Berikan perhatian penuh dan tulus.
- Tunjukkan Minat yang Tulus: Ajukan pertanyaan, ingat detail tentang mereka, dan tunjukkan bahwa Anda peduli.
- Hargai dan Puji Orang Lain: Semua orang suka dihargai. Berikan pujian yang tulus dan spesifik.
- Bersikap Ramah dan Tersenyum: Senyum adalah bahasa universal yang membuka pintu hati.
- Jaga Janji dan Amanah: Menjadi pribadi yang bisa dipercaya adalah magnet sosial yang kuat.
- Hindari Gosip dan Pembicaraan Negatif: Energi negatif ini akan menjauhkan orang.
4. Keseimbangan Fisik: Menjaga Kesehatan Tubuh
Kesehatan fisik juga mempengaruhi aura dan energi kita. Tubuh yang sehat adalah wadah yang lebih baik untuk memancarkan energi positif.
- Tidur Cukup: Kurang tidur dapat membuat Anda mudah marah, lesu, dan tidak fokus, yang semua itu memudarkan aura positif.
- Makan Makanan Bergizi: Asupan nutrisi yang baik menjaga energi dan vitalitas Anda.
- Olahraga Teratur: Olahraga melepaskan endorfin yang meningkatkan mood dan energi positif.
- Jaga Kebersihan dan Penampilan Diri: Mandi rutin, memakai pakaian bersih dan rapi, serta menjaga keharuman tubuh adalah bentuk penghormatan pada diri sendiri dan orang lain. Ini meningkatkan kepercayaan diri dan daya tarik alami.
Dengan menerapkan strategi holistik ini, Anda tidak hanya akan menemukan pengasihan paling mustajab, tetapi juga mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik, kebahagiaan sejati, dan kedamaian batin. Pengasihan sejati adalah hasil dari transformasi diri yang menyeluruh.
Manfaat Jangka Panjang Pengasihan yang Mustajab
Menerapkan prinsip dan amalan pengasihan paling mustajab tidak hanya akan memberikan hasil instan, tetapi juga serangkaian manfaat jangka panjang yang akan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Ini adalah investasi pada diri sendiri yang akan terus membuahkan hasil positif sepanjang hayat.
1. Hubungan yang Lebih Harmonis dan Mendalam
Ini adalah manfaat yang paling langsung terlihat. Ketika Anda memancarkan aura kasih sayang dan positif, orang lain akan merasa nyaman dan tertarik kepada Anda. Ini akan mengarah pada:
- Keluarga yang Lebih Dekat: Hubungan dengan orang tua, pasangan, anak-anak, dan saudara akan lebih harmonis, penuh pengertian, dan saling mendukung.
- Persahabatan yang Kuat: Anda akan menarik teman-teman yang tulus, yang membawa kebaikan dalam hidup Anda.
- Hubungan Romantis yang Bermakna: Jika Anda mencari pasangan, pengasihan akan membantu Anda menarik seseorang yang tulus mencintai Anda apa adanya, bukan sekadar penampilan fisik. Bagi yang sudah berpasangan, hubungan akan semakin kuat dan mesra.
- Jaringan Sosial yang Luas: Anda akan lebih mudah menjalin relasi baru dan diterima dalam berbagai lingkungan sosial.
2. Peningkatan Karir dan Profesionalisme
Pengasihan tidak hanya berlaku dalam hubungan pribadi, tetapi juga di dunia kerja. Pribadi yang memiliki aura positif, disukai, dan dihormati cenderung lebih sukses dalam karir.
- Disenangi Rekan Kerja: Suasana kerja akan lebih kondusif dan kolaboratif.
- Dipercaya Atasan: Anda akan dipandang sebagai individu yang kompeten, bertanggung jawab, dan mudah diajak bekerja sama.
- Disukai Klien/Pelanggan: Kemampuan menarik simpati akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan membuka peluang bisnis baru.
- Peluang Promosi: Pribadi yang memiliki leadership dan interpersonal skill yang baik seringkali menjadi kandidat utama untuk promosi.
- Mengurangi Konflik: Kemampuan berempati dan berkomunikasi yang baik akan membantu mengurangi potensi konflik di tempat kerja.
3. Kedamaian dan Ketenangan Batin
Ini mungkin manfaat yang paling berharga. Ketika hati bersih, niat tulus, dan hubungan dengan Tuhan kuat, kedamaian batin akan menyelimuti Anda.
- Mengurangi Stres dan Kecemasan: Hati yang tenang tidak mudah terombang-ambing oleh masalah.
- Meningkatnya Rasa Syukur: Anda akan lebih mudah melihat kebaikan dalam setiap situasi, bahkan di tengah kesulitan.
- Kualitas Tidur yang Lebih Baik: Pikiran yang damai mendukung tidur yang nyenyak.
- Meningkatnya Kesehatan Mental: Pengasihan mengajarkan penerimaan diri dan positif thinking, yang baik untuk kesehatan mental.
4. Perlindungan dari Energi Negatif
Aura positif yang kuat dapat bertindak sebagai perisai alami dari energi negatif, baik itu dari orang lain yang iri, fitnah, atau lingkungan yang kurang mendukung.
- Menjauhkan Diri dari Orang Toxic: Energi positif Anda akan secara alami menolak orang-orang dengan energi negatif yang merusak.
- Lebih Resilien terhadap Kritik: Anda tidak akan mudah goyah oleh komentar negatif karena fondasi batin Anda kuat.
- Menciptakan Lingkungan yang Positif: Kehadiran Anda dapat mengubah suasana negatif menjadi lebih positif.
5. Peningkatan Keberuntungan dan Rezeki
Dalam banyak tradisi spiritual, hati yang bersih dan niat baik seringkali dihubungkan dengan terbukanya pintu rezeki dan keberuntungan. Ini bukan berarti Anda akan menjadi kaya mendadak, tetapi lebih pada kemudahan dalam menghadapi urusan hidup.
- Kemudahan dalam Segala Urusan: Segala sesuatu terasa lebih lancar, hambatan lebih mudah diatasi.
- Rezeki yang Berkah: Rezeki datang dari arah yang tidak disangka-sangka, dan berkah dalam penggunaannya.
- Pertolongan Tak Terduga: Ketika Anda berbuat baik, alam semesta atau orang lain akan membalas dengan kebaikan dan pertolongan.
Singkatnya, pengasihan paling mustajab bukanlah sekadar alat untuk mendapatkan cinta, melainkan sebuah jalan hidup yang akan membawa Anda pada kebahagiaan, kedamaian, dan kesuksesan yang menyeluruh.
Kisah Inspiratif: Pengasihan dalam Kehidupan Nyata (Studi Kasus Fiktif)
Untuk lebih memahami bagaimana pengasihan paling mustajab dapat bekerja dalam kehidupan nyata, mari kita lihat beberapa kisah fiktif yang terinspirasi dari prinsip-prinsip yang telah kita bahas.
Kisah Siti: Dari Insecure Menjadi Inspiratif
Siti dulunya adalah seorang wanita muda yang sangat insecure. Ia selalu merasa dirinya kurang cantik, kurang pintar, dan tidak menarik. Akibatnya, ia sulit bergaul, sering menyendiri, dan merasa terasing. Hubungan asmaranya selalu kandas karena ia terlalu posesif dan selalu mencurigai pasangannya. Siti merasa sangat tidak bahagia dan terus mencari cara untuk "memikat" orang agar menyukainya.
Suatu hari, Siti bertemu dengan seorang ustazah yang bijaksana. Ustazah itu tidak memberinya mantra instan, melainkan menuntun Siti untuk mempraktikkan pengasihan paling mustajab yang berfokus pada spiritual dan cinta diri. Ustazah menyarankan Siti untuk:
- Rutin Shalat Tahajjud dan Hajat: Memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan hati, kepercayaan diri, dan dipancarkan aura kasih sayang.
- Dzikir "Ya Wadud" dan "Ya Rahman Ya Rahim" setiap hari: Untuk menumbuhkan rasa cinta kasih dalam dirinya terlebih dahulu.
- Mengamalkan Surah Thaha Ayat 39: Dengan niat untuk menumbuhkan mahabbah dari Allah.
- Fokus pada Akhlak: Ustazah menekankan pentingnya senyum tulus, berkata baik, dan menjadi pendengar yang baik.
- Self-Care dan Penampilan: Siti juga diajarkan untuk merawat diri bukan untuk orang lain, melainkan sebagai bentuk rasa syukur atas tubuh yang diberikan Allah.
Awalnya sulit bagi Siti, terutama karena rasa insecure yang mendalam. Namun, dengan konsistensi dan keyakinan, perlahan tapi pasti, perubahan mulai terjadi. Hati Siti menjadi lebih tenang, ia mulai bisa tersenyum tulus, dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia menemukan kebahagiaan dalam kesendirian dan kedamaian dalam ibadahnya.
Tanpa disadari, perubahan internal ini mulai memancar keluar. Teman-teman lamanya mulai merasa nyaman berinteraksi dengannya. Di tempat kerjanya, Siti yang dulunya pendiam, kini menjadi lebih ramah dan sering membantu rekan kerjanya. Aura positifnya menarik perhatian seorang pria yang tulus dan sholeh, yang mengagumi ketenangan dan kebaikan hatinya. Hubungan mereka tumbuh atas dasar saling menghormati dan cinta yang murni.
Kisah Siti menunjukkan bahwa pengasihan paling mustajab bukan tentang mengubah orang lain, tetapi tentang mengubah diri sendiri menjadi wadah yang lebih baik untuk cinta dan kebaikan.
Kisah Budi: Dari Persaingan Sengit Menjadi Kolaborasi
Budi adalah seorang manajer proyek yang ambisius, tetapi seringkali terlibat dalam konflik di tempat kerja. Ia merasa semua orang adalah saingan, dan selalu berusaha menonjol sendiri. Akibatnya, ia sering dibenci rekan kerja dan sulit membangun tim yang solid. Proyek-proyeknya sering terhambat karena kurangnya dukungan dari tim.
Setelah mengalami beberapa kegagalan dan teguran dari atasan, Budi menyadari bahwa ia perlu mengubah pendekatannya. Ia memutuskan untuk mencari "pengasihan" bukan untuk memikat wanita, melainkan untuk membangun hubungan kerja yang lebih baik dan menjadi pemimpin yang dicintai timnya. Budi mulai mengamalkan:
- Shalat Dhuha dan doa memohon kemudahan urusan: Memohon kepada Allah agar dilembutkan hatinya dan hati rekan-rekannya, serta dimudahkan dalam berinteraksi.
- Memperbanyak sedekah subuh: Dengan niat membersihkan hati dan membuka pintu keberkahan dalam pekerjaannya.
- Menerapkan komunikasi empati: Budi mulai belajar mendengarkan keluhan dan ide-ide rekan kerjanya tanpa menyela. Ia mencoba memahami perspektif mereka.
- Memberikan apresiasi tulus: Ia mulai rutin memuji kinerja timnya, sekecil apapun itu, dan mengakui kontribusi mereka.
- Menjaga tutur kata: Budi berusaha untuk selalu menggunakan kata-kata yang memotivasi dan menghindari kritik yang menjatuhkan.
Perubahan Budi tidak instan, tetapi konsistensinya membuahkan hasil. Rekan-rekan kerjanya mulai merasakan perubahan positif dalam dirinya. Mereka tidak lagi melihat Budi sebagai pesaing, melainkan sebagai pemimpin yang suportif dan inspiratif. Konflik berkurang, kolaborasi meningkat, dan proyek-proyek yang dipimpin Budi mulai mencapai kesuksesan yang signifikan. Ia bahkan menjadi mentor yang dicari-cari oleh juniornya.
Kisah Budi menunjukkan bahwa pengasihan paling mustajab memiliki aplikasi universal, melampaui romansa, dan dapat membawa dampak positif yang besar dalam lingkungan profesional.
Kedua kisah ini, meskipun fiktif, menggambarkan bagaimana kombinasi amalan spiritual dan pengembangan diri yang tulus dapat menjadi pengasihan paling mustajab, membawa harmoni, cinta, dan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
Penutup: Pengasihan Sejati Berasal dari Hati yang Bersih
Setelah menelusuri berbagai dimensi dan amalan untuk menemukan pengasihan paling mustajab, kita dapat menarik satu kesimpulan penting: Pengasihan sejati bukanlah tentang kekuatan magis yang memaksa kehendak, melainkan tentang transformasi internal yang memancarkan energi positif dari hati yang bersih.
Dari perspektif spiritual, pengasihan yang mustajab adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa, dzikir, ibadah, dan perbaikan akhlak. Keyakinan penuh, niat yang tulus, konsistensi, kesabaran, dan tawakal adalah pilar-pilar yang akan menopang amalan spiritual Anda. Ketika Anda mencintai Allah dengan sepenuh hati, dan berusaha mengikuti petunjuk-Nya, maka Allah akan menanamkan rasa cinta itu di hati makhluk-Nya.
Sementara itu, dari sudut pandang psikologis dan pengembangan diri, pengasihan yang mustajab adalah hasil dari menjadi pribadi yang utuh: percaya diri, berempati, komunikatif, mampu mengelola emosi, dan terus-menerus bertumbuh. Ini adalah proses pembentukan karakter yang menarik, yang secara alami akan membuat Anda disenangi, dihormati, dan dicintai oleh orang lain.
Kombinasi antara kekuatan spiritual dan perbaikan diri inilah yang menciptakan strategi holistik untuk pengasihan paling mustajab. Ketika batin Anda damai, pikiran Anda positif, emosi Anda stabil, dan fisik Anda sehat, maka aura Anda akan bersinar terang, menarik segala kebaikan dan harmoni ke dalam hidup Anda.
Ingatlah bahwa pengasihan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Ia membutuhkan komitmen, kesabaran, dan keikhlasan. Jangan pernah berhenti untuk berbuat baik, baik kepada diri sendiri, sesama, maupun kepada Sang Pencipta. Biarkan cinta dan kasih sayang menjadi prinsip hidup Anda. Dengan begitu, Anda tidak hanya akan mendapatkan pengasihan yang Anda dambakan, tetapi juga menjalani hidup yang lebih bermakna, penuh berkah, dan kebahagiaan.
Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan panduan yang bermanfaat bagi Anda dalam menemukan dan mengamalkan pengasihan paling mustajab dalam hidup Anda. Selamat menjalani perjalanan transformasi diri menuju pribadi yang lebih dicintai dan mencintai.