Mahkota kebijaksanaan dan hati yang penuh cinta, melambangkan esensi Pengasihan Ratu Sejagat.
Dalam khazanah spiritual Nusantara, terdapat beragam warisan kearifan lokal yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri dan kehidupan. Salah satu konsep yang cukup populer dan sering diperbincangkan adalah Pengasihan Ratu Sejagat. Istilah ini bukan sekadar rangkaian kata-kata biasa, melainkan merujuk pada sebuah pemahaman mendalam tentang bagaimana seseorang dapat memancarkan aura pesona, daya tarik, dan karisma yang luar biasa, seolah-olah memiliki daya pikat seorang ratu yang dihormati dan dicintai oleh seluruh dunia. Pengasihan Ratu Sejagat tidak melulu tentang memikat lawan jenis, melainkan lebih luas mencakup kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan, mendapatkan kepercayaan, membangun harmoni dalam relasi sosial, hingga mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
Meskipun seringkali disalahpahami sebagai ilmu pelet atau mantra pemikat semata, hakikat Pengasihan Ratu Sejagat jauh melampaui itu. Ia adalah sebuah jalan spiritual dan psikologis untuk mengoptimalkan potensi diri, membersihkan energi negatif, dan membangun fondasi kekuatan batin yang kokoh. Ini adalah filosofi yang mengajarkan bahwa pesona sejati berasal dari dalam, dari hati yang tulus, pikiran yang jernih, dan jiwa yang damai. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsipnya, seseorang diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih berwibawa, disayangi, dihormati, dan mampu membawa dampak positif di mana pun ia berada.
Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk Pengasihan Ratu Sejagat, mulai dari sejarah dan filosofi di baliknya, prinsip-prinsip dasar yang menggerakannya, manfaat-manfaat yang bisa diperoleh, hingga panduan praktis untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan meluruskan berbagai mitos yang mungkin melekat pada konsep ini, sehingga pembaca dapat mengambil intisari kearifan lokal ini untuk pengembangan diri yang lebih baik.
Konsep pengasihan telah ada di berbagai budaya di dunia sejak zaman dahulu kala, namun di Nusantara, ia memiliki corak dan kekhasan tersendiri yang sangat kental dengan spiritualitas Jawa dan Melayu. Istilah "Ratu Sejagat" sendiri secara harfiah berarti "Ratu Seluruh Dunia" atau "Ratu Alam Semesta." Ini bukan merujuk pada sosok ratu konkret dalam sejarah, melainkan sebuah arketipe atau simbol dari sosok wanita (atau pria) yang memiliki pesona, wibawa, dan pengaruh yang begitu besar sehingga diakui dan dihormati oleh siapa saja, tanpa batas suku, ras, maupun negara.
Akarnya dapat ditelusuri ke dalam tradisi spiritual dan mistik Jawa kuno, khususnya dalam ajaran kejawen yang banyak menekankan pada keselarasan antara manusia dengan alam semesta, serta pengembangan potensi batin. Ajaran ini seringkali menggabungkan elemen doa, mantra, puasa, meditasi, dan laku tirakat sebagai bagian dari upaya mencapai kesempurnaan diri. Pengasihan Ratu Sejagat dipercaya merupakan salah satu puncak dari ilmu pengasihan yang paling tinggi, tidak hanya untuk memikat hati seseorang, tetapi untuk memancarkan aura positif yang universal.
Para leluhur percaya bahwa setiap manusia memiliki potensi energi ilahiah yang, jika diolah dengan benar, dapat memancar sebagai daya tarik alami. Konsep Ratu Sejagat adalah metafora untuk energi ini yang telah mencapai level tertinggi, di mana seseorang dapat menarik kebaikan, cinta, dan dukungan dari segala penjuru. Ini bukan dicapai melalui paksaan atau sihir hitam, melainkan melalui pemurnian jiwa, penguasaan diri, dan pengembangan sifat-sifat luhur.
Dalam mitologi Jawa, terdapat banyak tokoh wanita sakti dan berkarisma seperti Ratu Kidul atau Dewi Sri yang kerap diidentikkan dengan kemakmuran dan pesona. Meskipun Pengasihan Ratu Sejagat tidak secara langsung terikat pada satu sosok mitologis spesifik, namun spirit dari keagungan dan daya tarik mereka menjadi inspirasi. Ia menyerap nilai-nilai dari keberadaan tokoh-tokoh ini, yaitu kekuatan spiritual, kecantikan batin, dan kemampuan untuk membawa kemakmuran serta keharmonisan.
Selain itu, konsep ini juga dipengaruhi oleh ajaran Sufisme dan spiritualitas Islam yang masuk ke Nusantara, yang menekankan pada cinta ilahiah (mahabbah), kebersihan hati (tazkiyatun nafs), dan penyerahan diri kepada Tuhan. Gabungan antara tradisi lokal dan nilai-nilai universal ini membentuk sebuah sistem pengasihan yang holistik, tidak hanya berfokus pada daya tarik fisik, tetapi juga pada keindahan jiwa dan spiritualitas.
Bunga lotus yang memancarkan cahaya, simbol kemurnian dan keindahan batin yang bersinar.
Memahami Pengasihan Ratu Sejagat berarti menyelami filosofi yang mendasarinya. Ini bukan sekadar tentang ritual atau mantra, melainkan tentang perubahan paradigma dan cara pandang terhadap diri sendiri dan alam semesta. Filosofi utamanya berakar pada beberapa prinsip inti:
Inti dari Pengasihan Ratu Sejagat adalah keyakinan bahwa pesona sejati tidak terletak pada penampilan fisik semata, melainkan pada kualitas batin. Kecantikan fisik akan memudar seiring waktu, tetapi kecantikan hati, pikiran yang positif, empati, dan kebijaksanaan akan terus bersinar dan bahkan semakin kuat. Oleh karena itu, fokus utama adalah pengembangan karakter, integritas, dan spiritualitas.
Alam semesta bekerja berdasarkan hukum tarik-menarik (Law of Attraction). Apa yang kita pikirkan, rasakan, dan niatkan secara konsisten akan menarik hal serupa ke dalam hidup kita. Pengasihan Ratu Sejagat mengajarkan pentingnya menjaga pikiran tetap positif, berprasangka baik, dan memiliki niat yang tulus. Niat yang bersih untuk berbagi kebaikan, bukan untuk memanipulasi, adalah kunci utama.
Manusia adalah bagian tak terpisahkan dari alam semesta. Untuk memancarkan aura yang kuat, seseorang harus selaras dengan energi alam. Ini bisa dicapai melalui meditasi di alam terbuka, menghargai ciptaan Tuhan, dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran (mindfulness). Keseimbangan elemen dalam diri (misalnya emosi, pikiran, spiritualitas) juga sangat ditekankan.
Seorang "Ratu Sejagat" adalah pribadi yang memiliki kontrol penuh atas dirinya, termasuk emosi. Kemarahan, iri hati, dendam, dan rasa rendah diri adalah energi negatif yang akan meredupkan aura seseorang. Oleh karena itu, disiplin diri dalam mengelola emosi, memaafkan, dan menerima diri sendiri adalah bagian krusial dari praktik ini. Kedamaian batin adalah magnet yang kuat.
Hati yang bersih dari prasangka buruk, dengki, dan keinginan manipulatif adalah fondasi dari pengasihan yang sejati. Praktik ini mendorong keikhlasan dalam berinteraksi, memberi tanpa mengharap balasan, dan mencintai tanpa syarat. Keikhlasan ini yang menciptakan resonansi positif di sekitar seseorang.
Pengasihan Ratu Sejagat juga merupakan jalan menuju pemberdayaan diri. Ini adalah tentang mengenali nilai diri sendiri, mencintai diri sendiri (self-love) secara sehat, dan membangun rasa percaya diri yang otentik. Ketika seseorang benar-benar percaya pada dirinya sendiri, aura positifnya akan memancar secara alami dan menarik orang lain.
"Pesona sejati bukanlah tentang seberapa banyak orang yang Anda tarik, melainkan seberapa tulus hati Anda memancarkan kebaikan dan kebijaksanaan."
Pengasihan Ratu Sejagat menawarkan berbagai manfaat yang melampaui sekadar daya tarik romantis. Ini adalah sebuah sistem yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
Ini adalah manfaat yang paling jelas. Seseorang yang mengamalkan prinsip ini akan memancarkan daya tarik yang tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga spiritual dan emosional. Ia akan disukai dan dihormati oleh berbagai kalangan, baik teman, keluarga, rekan kerja, maupun orang baru. Aura positifnya akan membuat orang merasa nyaman dan tertarik untuk berinteraksi.
Dalam hubungan personal, baik itu persahabatan, keluarga, atau asmara, Pengasihan Ratu Sejagat membantu menciptakan harmoni dan kedekatan. Dengan hati yang tulus dan empati, seseorang akan lebih mudah memahami dan diterima orang lain, mengurangi konflik, dan memperkuat ikatan emosional.
Di dunia profesional, karisma dan kemampuan untuk menarik kepercayaan sangatlah penting. Pengasihan Ratu Sejagat membantu seseorang menjadi lebih disegani, persuasif, dan mampu membangun jaringan yang kuat. Klien akan lebih percaya, atasan akan lebih menghargai, dan rekan kerja akan lebih kooperatif, yang semuanya berkontribusi pada kemajuan karir dan bisnis.
Melalui proses pengembangan diri yang terkandung dalam Pengasihan Ratu Sejagat, seseorang akan menemukan kekuatan internalnya. Ini akan secara otomatis meningkatkan rasa percaya diri, membuat seseorang lebih berani mengambil keputusan, berbicara di depan umum, dan menghadapi tantangan hidup dengan kepala tegak. Wibawa alami akan terpancar.
Ketika aura seseorang positif dan selaras dengan alam semesta, ia akan cenderung menarik peluang-peluang baik dan keberuntungan. Ini bisa berupa kesempatan kerja baru, ide-ide inovatif, pertemuan dengan orang-orang yang tepat, atau penyelesaian masalah yang tak terduga. Energi positif bertindak sebagai magnet bagi hal-hal baik.
Praktik yang melibatkan meditasi, afirmasi positif, dan introspeksi akan membantu seseorang mencapai stabilitas emosional. Ia akan lebih mampu mengelola stres, mengatasi kekecewaan, dan menjaga kedamaian batin di tengah hiruk pikuk kehidupan. Ini adalah manfaat mendasar yang menjadi fondasi dari semua manfaat lainnya.
Beberapa praktisi percaya bahwa aura "Ratu Sejagat" yang kuat juga dapat membawa efek penyembuhan atau ketenangan bagi orang-orang di sekitarnya. Kehadiran mereka bisa menenangkan suasana, meredakan ketegangan, dan memberikan energi positif yang menginspirasi.
Mengamalkan Pengasihan Ratu Sejagat bukanlah tentang melakukan ritual instan yang memberikan hasil kilat. Sebaliknya, ini adalah sebuah perjalanan spiritual dan laku tirakat yang membutuhkan konsistensi, kesabaran, dan keikhlasan. Berikut adalah beberapa elemen kunci dari praktik ini:
Meditasi adalah inti dari banyak laku spiritual, termasuk Pengasihan Ratu Sejagat. Tujuannya adalah untuk menenangkan pikiran, menjernihkan hati, dan menyelaraskan diri dengan energi alam semesta. Beberapa bentuk meditasi yang bisa dilakukan:
Lakukan meditasi secara rutin, idealnya setiap pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur, selama 15-30 menit. Fokus pada perasaan damai dan cinta kasih yang muncul dari dalam diri.
Kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa. Mengucapkan afirmasi positif secara rutin dapat memprogram ulang pikiran bawah sadar dan menarik hal-hal baik. Beberapa contoh afirmasi:
Selain afirmasi, panjatkan doa-doa tulus sesuai keyakinan Anda, memohon kepada Tuhan agar diberikan kebijaksanaan, kebersihan hati, dan kemampuan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama. Niatkan doa tersebut bukan untuk kepentingan pribadi semata, melainkan untuk kebaikan universal.
Dalam tradisi Jawa, puasa (mutih, ngebleng, patigeni, dsb.) seringkali digunakan sebagai sarana untuk membersihkan diri, melatih pengendalian hawa nafsu, dan meningkatkan kepekaan spiritual. Meskipun tidak semua orang harus melakukan puasa yang ekstrem, prinsipnya adalah melatih diri untuk tidak terlalu terikat pada kenikmatan duniawi, sehingga fokus pada pengembangan batin menjadi lebih kuat. Puasa Senin-Kamis atau puasa sesuai tuntunan agama dapat menjadi awal yang baik.
Tirakat bisa juga berarti melakukan kebaikan secara konsisten, seperti bersedekah, membantu sesama, atau menjaga lisan dan perbuatan. Ini adalah "puasa" dari perbuatan buruk.
Mandi kembang atau air yang telah didoakan seringkali digunakan sebagai simbol pembersihan energi negatif dari tubuh dan aura. Air dipercaya memiliki daya serap dan pembersih yang kuat. Kembang-kembang tertentu seperti melati, mawar, atau kenanga juga memiliki frekuensi energi positif yang dapat meningkatkan aura. Ini bukan ritual magis, melainkan simbolisasi dari niat untuk membersihkan diri secara fisik dan non-fisik.
Ruwatan diri dalam konteks ini adalah proses pembersihan diri dari trauma masa lalu, energi negatif dari lingkungan, atau kutukan emosional yang tanpa sadar kita bawa. Ini bisa dilakukan melalui meditasi pelepasan, terapi psikologis, atau dengan meminta bimbingan spiritual.
Tubuh yang sehat adalah wadah bagi jiwa yang kuat. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang bergizi, berolahraga teratur, istirahat cukup, dan menghindari kebiasaan buruk adalah bagian tak terpisahkan. Lingkungan yang positif, dengan memilih teman-teman yang mendukung dan menjauhi toksisitas, juga sangat penting untuk menjaga aura tetap cerah.
Ini mungkin adalah aspek terpenting. Seorang "Ratu Sejagat" sejati memiliki sifat-sifat luhur seperti:
Mengembangkan karakter-karakter ini membutuhkan latihan dan introspeksi terus-menerus. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk mempraktikkan kebajikan.
Karena sifatnya yang spiritual dan mistis, Pengasihan Ratu Sejagat seringkali diselimuti oleh berbagai mitos dan kesalahpahaman. Penting untuk meluruskan hal ini agar praktik yang dilakukan benar-benar memberikan manfaat positif.
Kesalahpahaman terbesar adalah menganggap Pengasihan Ratu Sejagat sebagai ilmu pelet instan untuk memikat seseorang secara paksa. Ini sangat salah. Pengasihan Ratu Sejagat berfokus pada pengembangan diri dan memancarkan aura positif secara alami, bukan untuk memanipulasi kehendak bebas orang lain. Ilmu pelet cenderung menggunakan energi negatif dan bisa membawa karma buruk, sementara Pengasihan Ratu Sejagat menekankan pada kebersihan hati dan niat baik.
Meskipun mungkin ada mantra atau doa tertentu yang digunakan sebagai bagian dari laku, Pengasihan Ratu Sejagat bukan hanya tentang menghafal dan mengucapkan kata-kata atau memakai jimat. Tanpa dibarengi dengan perubahan diri, kebersihan hati, dan laku tirakat yang konsisten, mantra atau jimat tidak akan memiliki efek yang berarti. Intinya adalah pada internalisasi prinsip-prinsipnya, bukan pada objek eksternal.
Banyak orang mencari jalan pintas untuk mendapatkan daya tarik atau kesuksesan. Pengasihan Ratu Sejagat bukanlah pil ajaib yang memberikan hasil semalam. Ini adalah sebuah proses panjang yang membutuhkan dedikasi, kesabaran, dan konsistensi. Perubahan aura dan karakter adalah hasil dari transformasi batin yang bertahap.
Meskipun namanya menggunakan "Ratu," yang secara tradisional merujuk pada wanita, konsep ini berlaku universal untuk pria maupun wanita. "Ratu Sejagat" adalah metafora untuk seseorang yang memiliki pesona, wibawa, dan pengaruh universal, tanpa memandang gender. Pria dapat mengamalkannya untuk menjadi pribadi yang berkarisma dan dihormati.
Mengamalkan Pengasihan Ratu Sejagat dengan niat untuk membalas dendam, memanipulasi orang lain, atau meraih keuntungan yang tidak adil akan berujung pada kegagalan dan bahkan bisa membawa dampak negatif. Energinya akan berbalik dan merugikan diri sendiri. Keikhlasan dan niat baik adalah syarat mutlak.
Di era modern yang serba cepat dan kompetitif ini, konsep Pengasihan Ratu Sejagat tetap relevan dan bahkan semakin dibutuhkan. Bagaimana kearifan leluhur ini dapat kita aplikasikan dalam konteks kekinian?
Dalam dunia digital dan profesional, memiliki personal branding yang kuat adalah kunci. Pengasihan Ratu Sejagat mengajarkan kita untuk memancarkan keaslian, integritas, dan nilai-nilai positif. Ini akan menciptakan citra diri yang kuat, jujur, dan menarik bagi kolega, klien, maupun audiens online. Bukan sekadar pencitraan, melainkan pesona yang otentik.
Di tengah maraknya komunikasi daring, kemampuan untuk berinteraksi secara tatap muka dengan empati dan kehangatan semakin berharga. Prinsip-prinsip Pengasihan Ratu Sejagat mendorong kita untuk menjadi pendengar yang baik, berbicara dengan sopan, dan memahami perspektif orang lain. Ini sangat krusial dalam membangun hubungan yang bermakna.
Laku meditasi dan penjernihan hati dalam Pengasihan Ratu Sejagat adalah alat yang ampuh untuk mengelola stres, kecemasan, dan tekanan hidup modern. Dengan menjaga kedamaian batin, seseorang akan lebih resilien dan mampu menghadapi tantangan dengan tenang, memancarkan ketenangan yang menular.
Pemimpin sejati bukan hanya yang memiliki kekuasaan, tetapi yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain. Kharisma dan wibawa yang dikembangkan melalui Pengasihan Ratu Sejagat sangat penting bagi para pemimpin. Mereka akan mampu menyatukan tim, membangun visi bersama, dan menjadi teladan yang dihormati.
Dengan fokus pada keseimbangan antara dunia materi dan spiritual, Pengasihan Ratu Sejagat mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Ini termasuk menjaga kesehatan fisik, mental, emosional, dan spiritual, sehingga kita tidak terjebak dalam hiruk pikuk pekerjaan semata. Aura yang seimbang akan terpancar dari kehidupan yang seimbang.
Seorang "Ratu Sejagat" sejati tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana ia bisa memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat luas. Prinsip keikhlasan dan kasih sayang akan mendorong seseorang untuk terlibat dalam kegiatan sosial, menjadi sukarelawan, atau hanya sekadar menyebarkan kebaikan dalam interaksi sehari-hari.
| Aspek | Pengasihan Ratu Sejagat (Kearifan Lokal) | Relevansi di Era Modern |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Pengembangan batin, aura, kharisma universal | Personal branding, kepemimpinan, pengaruh positif |
| Metode | Meditasi, afirmasi, tirakat, penjernihan hati | Mindfulness, self-affirmation, self-care, pengembangan karakter |
| Tujuan | Daya tarik alami, harmoni, kesuksesan, kedamaian | Kesehatan mental, efektivitas komunikasi, karir, keseimbangan hidup |
| Niat | Tulus, kebaikan universal, tanpa manipulasi | Etika profesional, integritas, kontribusi sosial |
Untuk membantu Anda memulai perjalanan dalam mengembangkan Pengasihan Ratu Sejagat, berikut adalah beberapa langkah konkret yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, berlandaskan pada prinsip-prinsip yang telah dijelaskan:
Duduklah di tempat yang tenang. Tutup mata Anda dengan lembut. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, rasakan perut mengembang, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Lakukan beberapa kali hingga Anda merasa rileks.
Visualisasikan sebuah titik cahaya yang sangat terang dan hangat di tengah dada Anda (area jantung). Cahaya ini adalah inti dari pesona dan kasih sayang Anda. Biarkan cahaya itu perlahan-lahan membesar, mengisi seluruh tubuh Anda dari ujung kaki hingga kepala. Rasakan kehangatan dan getaran positifnya.
Setelah seluruh tubuh Anda dipenuhi cahaya, visualisasikan cahaya itu memancar keluar dari diri Anda, membentuk aura yang indah di sekeliling tubuh. Cahaya ini memancar sejauh yang Anda bayangkan, menyentuh setiap orang dan setiap tempat yang Anda niatkan. Rasakan Anda adalah sumber kasih sayang dan kedamaian. Lakukan selama 10-15 menit setiap hari.
Setiap pagi setelah bangun tidur dan setiap malam sebelum tidur, berdirilah di depan cermin atau duduklah dengan tenang. Ucapkan afirmasi berikut dengan keyakinan penuh:
Ucapkan setiap afirmasi setidaknya 3-5 kali. Rasakan emosi positif yang menyertai setiap kata.
Setiap malam, luangkan waktu 5-10 menit untuk menulis dalam jurnal. Tuliskan setidaknya lima hal yang Anda syukuri hari itu, sekecil apa pun. Rasa syukur adalah magnet yang kuat untuk menarik lebih banyak kebaikan.
Selain itu, refleksikan interaksi Anda hari itu. Apakah Anda bersikap tulus? Apakah ada momen di mana Anda bisa lebih berempati atau lebih sabar? Apa yang bisa Anda pelajari untuk menjadi pribadi yang lebih baik besok? Proses refleksi ini sangat penting untuk pertumbuhan karakter.
Cari kesempatan setiap hari untuk memberi, baik itu dalam bentuk materi, waktu, perhatian, atau senyum tulus. Berikan pujian yang tulus, tawarkan bantuan kecil kepada rekan kerja, dengarkan dengan penuh perhatian saat seseorang berbicara, atau sedekahkan sebagian kecil rezeki Anda. Niatkan untuk memberi tanpa mengharapkan balasan. Tindakan memberi dengan ikhlas akan membersihkan hati dan menguatkan aura Anda.
Jauhkan diri dari gosip, drama negatif, dan orang-orang yang terus-menerus menyebarkan energi buruk. Batasi paparan Anda terhadap berita negatif yang berlebihan. Alihkan perhatian Anda pada hal-hal yang membangun dan menginspirasi. Detoksifikasi ini juga termasuk membersihkan kekacauan di lingkungan fisik Anda, karena lingkungan yang rapi dan bersih mencerminkan pikiran yang jernih.
Ketika seseorang bersemangat tentang sesuatu, aura mereka akan bersinar. Cari tahu apa yang benar-benar Anda nikmati dan kembangkan bakat Anda. Ini bisa berupa hobi, keahlian baru, atau kegiatan kreatif. Proses belajar dan berkreasi akan meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan energi positif yang memancar.
Konsep Pengasihan Ratu Sejagat, meskipun berakar pada tradisi spiritual kuno, menawarkan relevansi yang tak lekang oleh waktu. Ia bukanlah mantra instan atau sihir pemikat, melainkan sebuah filosofi hidup yang mengajarkan pentingnya pengembangan diri seutuhnya: fisik, mental, emosional, dan spiritual. Ini adalah panggilan untuk menumbuhkan keindahan batin, integritas, dan kasih sayang yang tulus, sehingga Anda dapat memancarkan aura positif yang alami dan memikat.
Menjadi seorang "Ratu Sejagat" atau "Raja Sejagat" berarti menjadi pribadi yang berdaulat atas dirinya sendiri, penuh dengan kebijaksanaan, empati, dan percaya diri. Ini berarti mampu menarik kebaikan dari segala penjuru, membangun hubungan yang harmonis, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Ini adalah perjalanan tanpa akhir, sebuah proses berkelanjutan untuk terus tumbuh, belajar, dan menyempurnakan diri.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Pengasihan Ratu Sejagat secara konsisten dan dengan niat yang tulus, Anda tidak hanya akan mengubah cara orang lain memandang Anda, tetapi yang lebih penting, Anda akan mengubah cara Anda memandang diri sendiri dan dunia. Anda akan menemukan kekuatan tersembunyi di dalam diri Anda untuk menjadi pribadi yang paling menawan, paling berwibawa, dan paling dicintai, bukan karena paksaan, tetapi karena keindahan sejati yang memancar dari dalam jiwa Anda.
Mulailah perjalanan Anda hari ini, dengan niat yang murni dan hati yang terbuka. Biarkan cahaya pesona diri Anda bersinar terang, menerangi jalan Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda.